Thursday, July 16, 2009

PARTAI KARYA PERJUANGAN (PAKAR PERJUANGAN)

No. urut pemilu : 17 (2009)
Didirikan : Jakarta, 7 Juli 2007
Deklarasi : Jakarta, 7 Juli 2007
Akta Notaris : Ny. ROSE TAKARINA, SH No. 23 dan 24 tanggal 15 Agustus 2007, No. 39 dan No. 40 tanggal 26 Februari 2008
Pengesahan : KEPMENHUKHAM NO. M.HH-23.AH.11.01 TAHUN 2008 tanggal 3 April 2008
Alamat : Kantor DPN
Jl. Buncit Raya 9B, Jakarta Selatan 12740
Telp : 021-98581945, 71116000
Fax : 021-7993064
Web site : http://www.partaikaryaperjuangan.org

Lambang


Lambang Partai berbentuk segiempat, dasar biru, dengan kombinasi merah-putih melintang arah horizontal, disertai gambar pohon beringin berwarna merah di sisi kiri atas, dan tulisan PARTAI KARYA PERJUANGAN berwarna kuning di bagian bawah.

Makna Lambang

Lambang PARTAI KARYA PERJUANGAN bermakna keberanian berkarya dan berjuang untuk kemanusiaan dan kesejahteraan serta menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Beringin Merah:
Berani bersatu dalam membela rakyat Indonesia melalui karya dan perjuangan yang nyata menuju kesejahteraan.
2. Merah Putih:
Jati diri bangsa bersatu untuk Indonesia
3. Dasar Biru:
Luas samudera kepulauan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia bermakna tenang dan bijak dalam berfikir, bertindak tulus berlandaskan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Tulisan Warna Kuning:
Kemuliaan hati dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Bendera dan Pataka
Bendera dan Pataka sama dengan lambang partai dengan ukuran 170 x 100 cm.

Azas : Pancasila

Sifat

Bersifat nasional tetapi otonom pada tingkatan kedaerahan, mandiri, dan terbuja bagi setiap warga negara dari segenap potensi keanekaragaman bangsa Indonesia serta tidak diskriminatif.

Jati Diri
Nasionalis, Demokratis, mengedepankan musyawarah untuk mufakat, persamaan hak, mengutamakan kerja dan karya, serta berkeadilan.

Visi
Menjadi partai yang mempunyai image dan nilai positif, aspiratif serta dapat memberikan solusi permasalahan bangsa.

Misi
1. Mempertahankan, mengamankan serta mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemajemukan masyarkat (Bhinneka Tunggal Ika) dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Memberikan otonomi politik kepada Dewan Pimpinan Provinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota serta peduli terhadap kearifan lokal dan kebudayaan lokal;
4. Memberikan pendidikan politik terhadap rakyat agar dapat memahami dan menggunakan hak-hak politiknya secara baik dan benar;
5. Membangun kondisi politik yang sehat untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis;
6. Mengembangkan budaya kerja keras, tidak mudah putus asa, pantang menyerah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur serta aman, nyaman dan tenteram;
7. Menjadikan Partai Karya Perjuangan sebagai lokomotif perubahan dan wahana agregasi, untuk memberikan solusi jitu dan sistematik terhadap permasalahan bangsa, dengan semangat berani bersatu untuk Indonesia melalui aktualisasi karya dan perjuangan nyata.

Fungsi
1. Sebagai wadah pendidikan politik bagi masyarakat dalam membangun jati diri bangsa agar memahami dan sadar serta bertanggungjawab terhadap hak dan kewajiban berbangsa dan bernegara.
2. Sebagai wadah pembinaan kader pemimpin bangsa diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Sebagai mediator komunikasi dan partisipasi politik seluruh elemen bangsa, dan juga sebagai pengemban amanah rakyat dalam pembangunan nasional.
4. Sebagai wadah perjuangan dengan karya nyata dalam mengeja-wantahkan amanat penderitaan rakyat atas dasar prinsip keadilan, demokrasi, dan penegakan hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan
1. Mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Memperjuangkan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang menjungjung tinggi nilai-nilai kemajemukan masyarakat (Bhinneka Tunggal Ika) dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi dengan menegakkan kedaulatan rakyat menuju terciptanya cita-cita luhur bangsa kehidupan rakyat yang adil, makmur dan sejahtera.
Landasan Perjuangan
Karya lokal dalam otonomi daerah dengan semangat Perjuangan Nasional.

Struktur Organisasi
1. Dewan Pimpinan Nasional (DPN) adalah badan pelaksana tertinggi partai ditingkat nasioanl.
2. Dewan Pimpinan Propinsi (DPP) adalah badan pelaksana partai pada wilayah koordinasi kerja Propinsi.
3. Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK) adalah badan pelaksana partai pada wilayah koordinasi kerja Kabupaten/Kota.
4. Dewan Pimpinan Kecamatan (DPC) adalah badan pelaksana partai pada wilayah koordinasi kerja Kecamatan.
5. Pimpinan Kelurahan/Desa (PK/PD) adalah badan pelaksana partai pada wilayah koordinasi kerja Kelurahan/Desa.

Struktur Kepengurusan
Badan pelaksana dari mulai tingkat Nasional hingga tingkat Kelurahan/Desa memiliki Dewan Penasehat. Dewan Penasehat merupakan badan yang memberikan pertimbangan, pengarahan, petunjuk, saran, dan nasehat.

Musyawarah dan Rapat-Rapat
Musyawarah partai terdiri dari
1. Musyawarah Nasional (MUNAS)
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
3. Musyawarah Propinsi (MUNASPROP)
4. Musyawarah Propinsi Luar Biasa (MUNASPROLUB)
5. Musyawarah Kabupaten/Kota (MUSKAB/MUSKOT)
6. Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa (MUSKABLUB/MUSKOTLUB)
7. Musyawarah Kecamatan (MUSCAM)
8. Musyawarah Kecamatan Luar Biasa (MUNASCAMLUB)
9. Musyawarah Kelurahan/Desa (MUSKEL/MUDES)
10. Musyawarah Kelurahan/Desa Luar Biasa (MUSKELLUB/MUSDESLUB)
Rapat-rapat partai terdiri dari:
1. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
2. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
3. Rapat Kerja Propinsi (RAKERPROP)
4. Rapat Kerja Kabupaten/Kota (RAKERKAB/RAKERKOT)
5. Rapat Kerja Kecamatan (RAKERCAM)
6. Rapat Kerja Kelurahan/Desa (RAKERKEL/RAKERDES)
7. Rapat-rapat lain sesuai dengan jenjangnya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga

Monday, April 13, 2009

PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL (PPRN)

No. Urut Pemilu : 5 (2009)
Didirikan : Jakarta, 20 Januari 2006
Deklarasi : Jakarta, 16 Februari 2006
Akta Notaris : ???
Pengesahan : ????
Alamat : Kantor DPP Jl. Pahlawan Revolusi No.148 Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Telp : 021-86600284,86613922
Fax : 021-86600230

Lambang



Warna Merah
Melambangkan gagah berani dan kesatria.
Warna Putih
Melambangkan Kesucian, Jujur dan Bersih.
Warna Hitam
Melambangkan Keagungan dan Keteguhan
Bumi Bulat
Melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mata Angin
Melambangkan Partai Peduli Rakyat Nasional memberikan keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke

Azas : Pancasila

Visi
Rakyat bebas dari belenggu penderitaan dan ketidakadilan.
Misi
1. Meningkatkan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Meningkatkan taraf hidup rakyat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

DEKLARASI PPRN

PIDATO DEKLARASI PEMRAKARSA DAN PENDIRI UTAMA PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL

Assalamu ‘ alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh….
Salam sejahtera bagi kita semua ….
Sambutlah salam perjuangan kita … Peduli …. Rakyat , ….. Rakyat …… Peduli.
Hadirin sekalian,
Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat perkenananNYA kita dapat bertemu dan bersama - sama menyaksikan deklarasi Partai Peduli Rakyat Nasional yang sudah terlaksana dengan baik.
Hadirin, tamu undangan yang berbahagia,
Berlatar belakang dari keprihatinan serta penderitaan yang dialami rakyat akibat krisis berkepanjangan, kita semua dapat melihat dan merasakan, apa yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pada kenyataannya lebih dinikmati oleh kalangan tertentu dibandingkan dengan yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Hampir disemua sektor kehidupan sekarang ini mengalami kemunduran, rakyat sudah mulai bertanya, sampai kapankah kondisi seperti ini ?
Sebagai praktisi ekonomi, saya sangat merasakan apa yang menjadi penderitaan rakyat. Dalam situasi dan kondisi memprihatinkan ini, khususnya yang menyangkut perekonomian, pendidikan, kesehatan dan bidang hukum. Dari hari ke hari, biaya hidup semakin meningkat disertai banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) dan peluang kesempatan kerja semakin sempit, membuat banyaknya pengangguran baru, dapat menimbulkan terjadinya tindakan-tindakan kriminal yang mengakibatkan hilangnya rasa aman, serta kehidupan tentram yang didambakan oleh seluruh Rakyat Indonesia, baik yang tinggal di perkotaan terutama di pedesaan.
Keadaan ini dapat berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat, khususnya di bidang, ekonomi, pendidikan, agama, budaya dan kebutuhan pokok lainya, sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas hidup rakyat berbagai sisi dan seakan-akan kedaulatan rakyat maupun Negara sudah hampir sirna.
Melihat kondisi Bangsa dan Negara yang demikian, berbagai elemen masyarakat terpangil untuk berpikir dan berjuang bersama rakyat, bermitra dengan pemerintah dengan tujuan sama menanggulangi krisis.
Merealisasikan tekad tersebut, putra-putri bangsa terpanggil membentuk Partai Peduli Rakyat Nasional disingkat dengan PPRN .
Keberadaan Partai Peduli Rakyat Nasional diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut dan memberikan kontribusi dalam membangun Bangsa dan Negara serta mempersembahkan Pemimpin Negara yang peduli rakyat.
Menyikapi hal itu, Pemrakarsa dan Pendiri Utama Partai, meminta kepada seluruh pengurus PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL mulai dari tingkat Pusat sampai ke tingkat Desa segera menyusun program kerja, sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Marilah kita bekerja bahu membahu, mencapai terlaksananya nilai-nilai luhur perjuangan Partai Peduli Rakyat Nasional demi kepentingan Bangsa .
Selamat berjuang semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi.
Peduli ……. Rakyat ……. Rakyat ……. Peduli
Wassalamu ‘ alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

JAKARTA , 16 FEBRUARI 2006
DR.Sutan Raja DL Sitorus

DR Sutan Raja DL Sitorus seorang pengusaha perkebunan asal Sumatera Utara merupakan pemakarsa PPRN. PPRN dideklarasikan di Jakarta, Jumat tanggal 20 Januari 2006, dimana DR Sutan Raja DL Sitorus menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Ketua Umum Brigjen TNI (purn) Tarida Hasahatan Sinambela, Sekjen Anton Odjak Sihotang, Bendahara DR. Sihar Sitorus. Dengan alasan kepentingan organisasi pososi Sekjen digantikan oleh H.M. Baryadi. Melihat perkembangan partai mandek serta ketidakstabilan kepengurusan DPP dimana banyaknya versi AD/ART yang beredar. Maka 33 Ketua DPW PPRN se-Indonesia mengadakan rapat umum pada Senin tanggal 27 November 2007 di Hotel Niagara Parapat Sumatera Utara.

Pada rapat tersebut disepakati beberapa hal sebagai berikut ;
1. Merubah seluruh AD/ART Partai, sehingga hanya ada satu versi AD/ART saja.
2. Menambah beberapa orang unsur pendiri partai.
3. Merubah susunan pengurus DPP Partai Peduli Rakyat Nasional.


Berdasarkan hasil rapat tersebut, diadakan pemilihan Ketua Umum PPRN yang akhirnya dimenangkan oleh Amelia Achmad Yani putri pahlawan revolusi Jenderal (Anumerta) Achmad Yani yang sebelumnya menjabat Ketua DPW Propinsi Jawa Tengah, DR. H.V.T. Albert Simanjuntak sebagai Sekjen dan Hotman Sitorus, SH sebagai bendahara.

Sumber: Berbagai sumber
@coretansukarsa.blogspot

Sunday, April 12, 2009

PARTAI KARYA PEDULI BANGSA (PKPB) - Bag 3


Deklarasi PKPB dilakukan di Hotel Hilton, Jakarta, Minggu, 3 November 2002 oleh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) H.R. Hartono sekaligus sebagai Ketua Umum partai didampingi oleh mantan Sekjen Golkar Letjen TNI (Purn) Ary Mardjono selaku Sekjen PKPB. Hadir dalam deklarasi itu antara lain mantan Mendagri Rudini, adik tiri mantan Presiden Soeharto yaitu Probosutedjo. PKPB merupakan pengembangan dari ormas Karya Peduli Bangsa yang diketuai oleh H.R. Hartono. Pembentukan partai ini dimulai sekitar tahun 1998 ketika H.R. Hartono dan rekan-rekannya merencanakan akan mengambil alih Partai Golkar. Saat melapor kepada mantan presiden Suharto mengenai rencana tersebut, Suharto tidak menyetujui. Beliau memerintahkan kepada H.R. Hartono membentuk partai baru. Nama awal partai baru tersebut adalah Partai Peduli Bangsa, akan tetapi Suharto meminta untuk menambahkan kata yang ada hubungannya dengan Golkar. Setelah H.R. Hartono dan rekan-rekannya berembuk dengan Siti Hardijanti Rukmana (Tutut) ditambahkan dengan kata Karya hingga menjadi Partai Karya Peduli Bangsa.

Akan tetapi pengungkapan secara terus terang kepada publik bahwa PKPB partai yang direstui oleh Suharto dilakukan saat kampanye pemilu di gedung Graha Vidi,Yogyakarta, Minggu, 14 Maret 2004. Pada saat itu pula, H.R. Hartono menyebutkan dirinya sebagai “antek Suharto”.

PKPB mengikuti pemilu 2004 setelah lulus verifikasi faktual di 23 Provinsi. PKPB mencalonkan Siti Hardijanti Rukmana sebagai calon Presiden, saat acara syukuran lolosnya PKPB sebagai partai peserta pemilu legislatif 2004 bertempat di Kantor DPP PKPB di Jakarta, Jumat, 3 Desember 2004. Pada acara ini Siti Hardijati Rukmana didampingi oleh suaminya Indra Rukmana mengenakan busana berwarna Hijau seperti seragam PKPB. Hadir pula sejumlah mantan pejabat orde baru antara lain Abu Hartono (mantan Duta Besar RI di Filipina), Ismael Hassan (mantan Ketua DPP Golkar), serta artis penyanyi Mus Mulyadi dan Deddy Dhukun.

Akan tetapi PKPB tidak dapat mencalonkan Siti Hardijanti Rukmana sebagai calon Presiden dalam pemilu Presiden 2004 karena hanya mendapatkan 2 kursi di DPR yaitu Drs. Made Suwendha (Bali/ No. Anggota 187) dan Dion Hardi, BA (Lampung II/186) yang bergabung dengan Fraksi Partai GOLKAR. PKPB lolos sebagai peserta pemilu 2009 berdasarkan Pasal 316 Ayat d UU Nomor 10 Tahun 2008 memiliki kursi di DPR RI hasil Pemilu 2004.

SUMBER: AD/ART PKPB; berbagai sumber
@coretansukarsa.blogspot

Saturday, April 11, 2009

PARTAI KARYA PEDULI BANGSA - Bag 2

Fungsi
1. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
2. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan rakyat;
3. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;
4. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan
5. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
Fungsi diatas diwujudkan secara konstitusional.

Tujuan
1. Tujuan Umum Partai adalah;
a. mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
d. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Tujuan Khusus Partai adalah:
a. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;
b. memperjuangkan cita-cita PKPB dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan
c. membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tujuan umum dan khusus partai diwujudkan secara konstitusional.

Struktur Organisasi
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merupakan badan pelaksana tertinggi partai yang bersifat kolektif di tingkat nasional.
2. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi merupakan badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat provinsi, di bawah pimpinan dan pengendalian Dewan Pimpinan Pusat.
3. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten/Kota merupakan badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat Kabupaten/Kota, di bawah pimpinan dan pengendalian Dewan Pimpinan Daerah Provinsi yang bersangkutan.
4. Pimpinan Tingkat Kecamatan (PTK) merupakan badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat kecamatan, di bawah pimpinan dan pengendalian Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
5. Pimpinan Tingkat Desa/Kelurahan (PTD/PTL) merupakan badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat desa/kelurahan, di bawah pimpinan dan pengendalian Pimpinan Tingkat Kecamatan yang bersangkutan.

Dewan Penasehat adalah badan yang bersifat kolektif yang ada di semua tingkat kepengurusan partai yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Dewan Penasehat berwenang memberikan saran dan nasehat, diminta maupun tidak diminta, kepada Dewan Pimpinan/Pimpinan/ Pengurus partai pada tingkatannya.


Dewan Pakar adalah badan tempat berhimpun pakar-pakar dari berbagai bidang keilmuan, baik yang mengikat diri sebagai anggota partai maupun tidak, berada di tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota. Berfungsi sebagai nara sumber partai, dan hubungannya dengan Dewan Pimpinan pada tingkatannya bersifat konsultatif. Kepengurusan Dewan Pakar terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Anggota.

Organisasi sayap PKPB merupakan organisasi yang dibentuk oleh partai dan/atau menyatakan diri sebagai sayap partai. Organisasi sayap hanya dibentuk oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yaitu Perempuan Peduli Bangsa, dan Pemuda Peduli Bangsa.

SUMBER: AD/ART PKPB; berbagai sumber
@coretansukarsa.blogspot

PARTAI KARYA PEDULI BANGSA (PKPB) - Bag 1

No. Urut Pemilu : 14 (2004); 2 (2009)
Didirikan : Jakarta, 9 September 2002
Deklarasi : Jakarta, 3 November 2002
Akta Notaris : ???
Pengesahan : SK. Menkehham Nomor M-09.UM.06.08 Tahun 2003 , tanggal 17 Juli 2003
Alamat : Kantor DPP
Jl. Cimandiri No. 30 RT.006 RW.004, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat;
Jakarta Pusat 10330
Telp : 021-31927421
Fax : 021-31937417
Web site : http://pkpb.net/

Lambang

Gambar lambang berbentuk segilima sama sisi dengan warna dasar hijau dan garis putih di sekeliling segilima, di dalam segilima terdapat bintang bersudut lima warna kuning, untaian tujuh belas butir kapas warna putih dan kuning dengan batang berwarna hitam di sebelah kiri bintang, untaian empat puluh lima butir padi warna kuning dengan batang warna hitam di sebelah kanan bintang, dan delapan rantai warna putih menghubungkan untaian kapas dan padi; di bagian bawah bertuliskan PKPB warna putih, dan lima tangga warna putih.

Makna Lambang Partai
(1) Arti simbol pada lambang:

a. segilima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara dan asas perjuangan partai;
b. kapas melambangkan pemenuhan kebutuh-an sandang bagi rakyat;
c. padi melambangkan pemenuhan kebutuhan pangan bagi rakyat;
d. rantai melambangkan persatuan dan kesatuan;
e. bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa;
f. tangga melambangkan pencapaian sasaran secara bertahap dan berkesinambungan;
g. tulisan PKPB merupakan singkatan dari Partai Karya Peduli Bangsa.

(2)Arti warna pada lambang:
a. warna putih bermakna kesucian, kejujuran, kebenaran, ketulusan dan keikhlasan dalam mengemban aspirasi dan amanah rakyat;
b. warna hijau tua bermakna kesejukan, kesegaran, kematangan dan kedamaian dalam menghadapi tantangan perjuangan;
c. warna hitam bermakna kemantapan, keteguhan hati, kekuatan dan ketegasan sikap dalam upaya untuk mencapai cita-cita perjuangan;
warna kuning bermakna kecemerlangan, kebijaksanaan, kemuliaan, dan keluhuran dalam upaya untuk mewujudkan kejayaan Indonesia.

Bendera


Bendera berbentuk empat persegi panjang warna putih dengan garis hitam di sekeliling empat persegi panjang, gambar lambang partai di tengah, dan tulisan PARTAI KARYA PEDULI BANGSA warna hitam di bagian bawah.

Azas : Pancasila
Ciri : partai nasionalis, yang bersifat mandiri dan terbuka
Mandiri berarti tidak dapat diarahkan oleh siapapun di dalam proses pengambilan keputusan politik dan kebijakan organisasi.
Terbuka berarti keanggotaan partai untuk seluruh warga negara Republik Indonesia tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras, golongan, status sosial ekonomi, dan gender.

Visi : terwujudnya kejayaan Indonesia dengan pemerintahan yang stabil, mengutamakan kesejahteraan rakyat dan cinta tanah air dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Misi :
a. Mewujudkan mengamalkan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar negara secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
b. mempertahankan tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
c. mendorong terwujudnya aparatur negara sebagai pelayan masyarakat yang bersih, berwibawa, profesional, produktif dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, serta pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, sehingga mampu memberikan perlindungan dan layanan publik yang baik dan monoloyal pada negara;
d. menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia yang menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan, sehingga terwujud kehidupan masyarakat yang aman, damai, tertib, adil dan sejahtera, serta menghormati norma-norma yang hidup di masyarakat;
e. berpartisipasi dalam pengembangan sistem ekonomi nasional yang lebih memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, serta membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat;
f. ikut serta dalam mewujudkan sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, murah dan mudah, yang menghasilkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa, cerdas, sehat, terampil, berdisiplin, bertanggungjawab;
g. memantapkan pelaksanaan kerukunan kehidupan beragama;
h. melindungi, memelihara dan mengembangkan kehidupan sosial budaya yang bersumber dari ajaran dan norma-norma keluhuran bangsa;
i. mendorong pemantapan sistem politik luar negeri yang bebas dan aktif, yang tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi kedaulatan setiap negara;
j. memantapkan komitmen untuk menyerap, merumuskan, menyalurkan dan memperjuang-kan aspirasi, tuntutan serta harapan rakyat sehingga menjadi kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat, dengan perhatian khusus pada kelompok masyarakat yang berada pada posisi marginal;
k. melaksanakan rekrutmen kader yang ber-kualitas, berakhlak dan bermoral tinggi serta mendapat dukungan rakyat, untuk mengisi jabatan politik di lembaga perwakilan rakyat dan pemerintahan, yang didedikasikan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat; dan
l. melakukan proses pendidikan politik dan komunikasi politik untuk mengembangkan dan memantapkan etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila.

SUMBER: AD/ART PKPB; Berbagai sumber
@coretansukarsa.blogspot

PARTAI HATI NURANI (HANURA) - Bagian 3

Pendirian Partai HANURA dirintis Jendral TNI (Purn) H. Wiranto, SH. bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006 yang menghasilkan melahirkan delapan kesepakatan penting sebagai berikut:
1. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional, dan nasional, serta kinerja pemerintahan RI selama ini, mengisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil mewujudkan apa yang diamanatkan UUD 1945;
2. Memperhatikan kinerja pemerintahan sekarang ini maka kemungkinan tiga tahun yang akan datang akan sulit diharapkan adanya perubahan yang cukup signifikan, menyangkut perbaikan nasib bangsa;
3. Oleh sebab itu perjuangan untuk mewujudkan terjadinya sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk memenuhi ambisi perorangan atau kelompok, namun merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa;
4. Perjuangan itu membutuhkan keberanian untuk menyusun strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara guna mengembalikan kemandirian dan kebanggaan kita sebagai bangsa.
5. Untuk itu diperlukan kepemimpimpinan yang jujur, bijak, dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan, dan keikhlasan, sebagaimana dahulu para pendahulu kita 'berhimpun bersama sebagai bangsa untuk mencapai kemerdekaan'. Sekarang saatnya kita berhimpun kembali sebagai bangsa guna menyelamatkan negeri kita;
6. Kita kembangkan semangat perjuangan, 'Semua untuk satu, satu untuk semua'. Artinya, semua harus memberikan yang terbaik untuk satu tujuan bersama, yakni membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas. Selanjutnya, pemerintahan itu benar-benar akan bekerja semata-mata untuk kepentingan rakyat Indonesia;
7. Perjuangan itu akan kita wadahi dalam sebuah partai politik;
8. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati dan melindungi perjuangan yang tulus dan ikhlas ini demi masa depan Indonesia yang kita cintai bersama.


Delapan kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dalam wadah partai politik bernama Partai Hati Nurani Rakyat, disingkat Partai HANURA. Pendeklarasian partai ini diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 21 Desember 2006 di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Sejumlah tokoh nasional turut menghadiri deklarasi ini antara lain K.H. Abdurrahman Wahid (mantan Presiden), Jenderal (Purn) Try Sutrisno (mantan Wakil Presiden), Akbar Tandjung (mantan Ketua DPR), Kwik Kian Gie (mantan Menko Ekuin), tokoh senior Partai Golkar Suhardiman dan Oetojo Oesman, pengurus aktif Golkar, Plt Korbid Kerohanian DPP Partai Golkar Juniwati Masjchun Sofwan dan Wasekjen Partai Golkar Rully Chaerul Azwar, Ketua Umum PDK Ryass Rasyid, Ketua Umum PKS Tifatul Sembiring, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu (mantan Kasad), RMH. Heroe Syswanto Ns. (Sys Ns) (Pendiri Partai Demokrat), Sahar L Hasan.

Lebih dari 100 orang yang menjadi deklarator Partai HANURA diantaranya Jenderal (Purn) Wiranto (Mantan Menhankam/Pangab), Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy (mantan Kasum), Jenderal (Purn) Fachrul Razi (mantan Wakil Pangab), Jenderal (Purn) Subagyo HS (mantan Kasad), Laksamana Bernard Kent Sondakh (mantan Kasal), Jenderal (Pol) Chairul Ismail (mantan Kapolri), Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Ary Mardjono (mantan Sekjen Golkar) , Abu Hartono, Fuad Bawazier (mantan Menkeu), Djafar Badjeber (pendiri Partai Bintang Reformasi), Samuel Koto, Nico Daryanto, (mantan pengurus Partai Amanat Nasional), Indro Tjahjono, pengacara Elza Syarief, aktor Gusti Randa, Anwar Fuady, aktivis LSM Indro Tjahjono, Dr. Tuti Alawiyah AS (mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Kabinet Reformasi), H. Ismail Hassan, SH. (mantan Gubernur Jawa Tengah), Mien Muntoro (Mantan Sekjen Kesatuan Perempuan Partai Golkar), Dr. Teguh Samudra, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Uga Usman Wiranto, Yus Usman Sumanegara.

Partai HANURA dipersiapkan sebagai kendaraan politik Jenderal TNI (Purn) H. Wiranto, SH. untuk dicalonkan sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada pemilu Presiden tahun 2009. Pada pemilu Presiden tahun 2004, Wiranto sebagai calon Presiden dari Partai GOLKAR didampingi oleh K.H. Shallahudin Wahid sebagai calon wakil presiden setelah keluar sebagai pemenang dalam konvesi Partai GOLKAR mengalahkan Ketua Umum Partai GOLKAR pada saat itu Akbar Tanjung. Pasangan Wiranto dan Shallahudin Wahid dengan nomer urut 3 gagal melaju keputaran dua pemilu Presiden hanya mampu meraup suara 23.827.512 (22.19%). Hal ini menimbulkan dugaan mesin Partai GOLKAR tidak maksimal mengusung pasangannya. Diduga banyak kader Partai GOLKAR yang mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla, dimana Yusuf Kalla merupakan tokoh senior Partai GOLKAR.

Meskipun dalam buku saku Partai HANURA disebutkan alasan pendirian Partai untuk:
• Menjawab kepedulian dan kecintaan yang mendalam terhadap nasib negara dan bangsa;
• Menjamin kepastian masa depan bangsa Indonesia yang saat ini tidak jelas arahnya;
• Merekonstruksi model kepemimpinan masa depan yang lebih memahami hati nurani rakyat, serta memiliki sifat-sifat jujur, tegas, berani, dan berkemampuan;
• Mewujudkan semangat sebagaimana yang ditempuh para pendahulu kita, berhimpun bersama untuk menyelamatkan bangsa;
• Merespons persoalan bangsa yang terlalu kompleks dibutuhkan solusi strategis, yaitu berpolitik dengan hati nurani untuk memperjuangkan kebenaran;
• Membangun kekuatan politik yang tidak berorientasi pada kekuasaan semata, namun dengan spirit ke-Tuhanan guna kemaslahatan/kebaikan.

Tersirat bahwa model kepemimpinan masa depan yang dimaksud ada dalam sosok diri Wiranto. Seperti yang dikatakan oleh beberapa tokoh nasional yang menghadiri deklarasi Partai HANURA. Diantaranya Kwik Kian Gie mengatakan ” "Saya tahu persis sifat Pak Wiranto sebagai pemimpin yang tegas, berani ambil risiko. Pemimpin seperti itu yang memberi harapan kepada Indonesia yang sudah menjadi porak-poranda." Dan ditegaskan pula oleh WIRANTO dalam pidato deklarasi akan obsesinya untuk merekonstruksi model kepemimpinan yang tegas, lugas, dan berani ambil risiko (tokohindonesia.com).

SUMBER: AD/ART Partai Hanura;berbagai sumber
Foto: www.hanura.com
@coretansukarsa.blogspot

PARTAI HATI NURANI (HANURA) - Bagian 2

Ketua Umum DPP Hati Nurani Rakyat (Hanura) melantik DPD Pemuda dan PD Perempuan Hanura di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (14/6/08). Dalam acara itu hadir Ketua Pemuda Hanura DKI Jakarta Serioza Prakasa, Ketua PP Pemuda Hanura Wisnu Dewanto, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Marwan Paris dan, Korda DKI Jakarta Uga Wiranto. (Foto: myrmnews.com)

Fungsi
1. Sarana pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Republik Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
2. Sarana untuk membangun iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
3. Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi masyarakat secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;
4. Wadah untuk mengembangkan partisipasi politik rakyat;
5. Wadah untuk rekrutmen kader dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

Tujuan
1. Tujuan Umum Partai adalah;
a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945;
b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjungjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tujuan Khusus Partai adalah:
a. Menigkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelengaraan kegiatan politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dab bernegara;
b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan umum dan khusus partai diwujudkan secara konstitusional.

Motto
'Saatnya Hati Nurani Bicara'
• Reformasi memang telah memberikan kebebasan, namun harus dibayar mahal dengan hilangnya rasa persaudaraan sebagai bangsa, dan digantikan perasaan yang penuh kebencian, dendam, curiga, saling hujat, bertengkar satu dengan yang lain, bahkan terkadang saling menyerang antar anak bangsa;
• Keterpurukan ini tidak lain adalah buah dari nafsu yang tidak terbendung, yang tidak dapat dikendalikan;
• Lawan dari nafsu (dalam Islam disebut nafsu zulmani) adalah kekuatan hati nurani;
• Saatnya semua elemen bangsa diajak kembali menggunakan hati nuraninya dalam berpikir, bersikap, dan bertindak;
• Jika hati nurani mulai bicara maka sesama anak bangsa akan saling asih, asah, dan asuh, dan pada akhirnya akan terbangun suasana yang tertib, aman, dan sejahtera.

Struktur Partai
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah badan pelaksana partai ditingkat nasioanl;
2. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) adalah badan pelaksana partai ditingkat Propinsi;
3. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah badan pelaksana partai ditingkat Kabupaten/Kota;
4. Pimpinan Anak Cabang (PAC) adalah badan pelaksana partai ditingkat Kecamatan;
5. Pengurus Ranting (PR) adalah badan pelaksana partai ditingkat Kelurahan/Desa.

Dewan Penasihat dan Majelis Pakar ada di semua tingkat kepengurusan Partai. Dewan Penasihat adalah badan struktural partai yang berwenang memberikan saran dan nasihat diminta atau tidak diminta, kepada Dewan Pimpinan/Pimpinan/Pengurus Partai pada tingkatannya. Sedangkan Majelis Pakar adalah organisasi nonstruktural tempat berhimpunnya pakar-pakar dari berbagai keilmuaan, baik yang mengikat diri sebagai anggota Partai maupun tidak.


Organisasi Otonom yang hanya dibentuk oleh Dewan Pimpinan Pusat merupakan organisasi pemuda, perempuan dan fungsional, sebagai wadah perjuangan Partai untuk memenuhi kebutuhan taktis dan strategis dalam rangka memperkuat basis dukungan. Organisasi tersebut adalah Pemuda Hanura, Perempuan Hanura dan GEMA (Generasi Muda) Hanura.

SUMBER: AD/ART Partai Hanura; berbagai sumber
Foto: www.hanura.com
@coretansukarsa.blogspot

PARTAI HATI NURANI (HANURA) - Bagian 1

No. Urut Pemilu: 1 (2009)
Didirikan: Jakarta, 21 Desember 2006
Deklarasi: Jakarta, 21 Desember 2006
Akta Notaris: ???
Pengesahan: ????
Alamat: Kantor DPP
Jl. Diponegoro No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310.
Telp : 021-31935334
Fax : 021-3922054
Web site : www.hanura.com

Lambang


Gambar lambang berbentuk empat persegi panjang dengan warna putih-merah-putih mendatar, pada bagian merah bertuliskan HANURA warna putih dengan ujung meruncing berbentuk anak panah melesat maju menembus warna coklat tanah dan pada bagian putih bawah tertulis PARTAI HATI NURANI RAKYAT warna hitam.

Arti warna pada lambang:
Lambang terdiri dari warna putih, merah, hitam dan coklat tanah.
a. Warna putih bermakna kesucian dalam mengemban amanah hati nurani rakyat;
b. Warna merah bermakna keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan perjuangan;
c. Warna coklat tanah bermakna kearifan dalam mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat;
d. Warna hitam bermakna keteguhan hati dan ketegasan sikap dalam mencapai cita-cita perjuangan.

Arti simbol pada lambang:
a. Anak panah bersudut lima melambangkan cita-cita yang akan dicapai berlandaskan Pancasila;
b. Tulisan HANURA di tengah anak panah melambangkan derap langkah perjuangan Partai yang selalu bergerak maju mengemban amanah hati nurani rakyat;
c. Gambar lambang berbentuk empat persegi panjang bermakna komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI;
Arti lambang secara keseluruhan adalah Partai HANURA sebagai pengemban amanah suci hati nurani rakyat, senantiasa teguh berjuang menghadapi berbagai tantangan untuk mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Bendera dan Tanda Gambar
Bendera dan tanda gambar sama dengan lambang partai.

Azas: Pancasila
Ciri : Nasionalis religius, terbuka bagi seluruh warga negara Republik Indonesia tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,status sosial dan gender.
Nilai Dasar Perjuangan: Ketakwaan, kemandirian, kebersamaan, kerakyatan, dan kesederhanaan.

Visi:
Kemandirian Bangsa
Bangsa Indonesia saat ini terasa tidak mandiri lagi. Banyak tekanan dan intervensi asing yang sudah merajalela merugikan kehidupan seluruh bangsa. Kita harus rebut kembali, bangun kembali kemandirian kita dalam penyelenggaraan negara.

Kesejahteraan Rakyat
Sebuah kata yang sudah sangat sering diucapkan tetapi sangat sulit diwujudkan. Semua kader Partai HANURA yang juga calon pemimpin bangsa, di benaknya harus selalu tertanam kalimat 'kesejahteraan rakyat Indonesia', sekaligus mampu berusaha menghadirkannya.

Misi
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan, akuntabel, dengan senantiasa berdasar pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas, dan berkemampuan, yang dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan hati nurani;
3. Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten, sehingga dapat menghadirkan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
4. Membangun sumber daya manusia yang sehat dan terdidik yang didasari akhlak dan moral yang baik serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum perempuan dan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa;
5. Membangun ekonomi nasional yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan serta membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat;
6. Memberantas korupsi secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan bermartabat;
7. Mengembangkan Otonomi Daerah untuk lebih memacu pembangunan di seluruh tanah air dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

SUMBER: AD/ART Partai Hanura/berbagai sumber/coretansukarsa.blogspot